Kewajiban pertama bagi seorang muslim terhadap waktu adalah agar ia mampu menjaganya lebih dari kemampuannya dalam menjaga hartanya. Ia harus mampu betul-betul seluruh waktunya untuk agama, dunia, apa-apa yang memberikan kebaikan dan kebahagiaan pada umatnya, serta untuk pertumbuhan ruh dan fisiknya.
Orang-orang sebelum kita – semoga Allah meridhai mereka – betul-betul cermat dalam menjaga waktu mereka, hal ini dikarenakan mereka adalah orang-orang yang paling tahu akan nilai urgensi waktu.
Al-Hasan al-Basri berkata, “Aku mengenal beberapa kaum yang menjaga waktu mereka lebih cermat daripada apa yang kalian lakukan dalam menjaga dirham dan dinar kalian!”.
Dari sini dapat kita petik, bahwa mereka sangat menjaga waktu mereka dengan beramal shaleh karena khawatir waktu itu hilang dalam perbuatan yang tidak bermanfaat. Umar bin Abdil Aziz berkata, “Sesungguhnya malam dan siang itu beramal dalam diri kamu, maka beramallah untuk mereka”.
Orang-orang sebelum kita – semoga Allah meridhai mereka – betul-betul cermat dalam menjaga waktu mereka, hal ini dikarenakan mereka adalah orang-orang yang paling tahu akan nilai urgensi waktu.
Al-Hasan al-Basri berkata, “Aku mengenal beberapa kaum yang menjaga waktu mereka lebih cermat daripada apa yang kalian lakukan dalam menjaga dirham dan dinar kalian!”.
Dari sini dapat kita petik, bahwa mereka sangat menjaga waktu mereka dengan beramal shaleh karena khawatir waktu itu hilang dalam perbuatan yang tidak bermanfaat. Umar bin Abdil Aziz berkata, “Sesungguhnya malam dan siang itu beramal dalam diri kamu, maka beramallah untuk mereka”.